Green Warrior bagi Duit ke Investor

 

SUKABUMI – Komisaris Utama Global Media Nusantara (GMN) Group, Wira Pradana membagikan uang hasil panen perdana pohon I-Gist (jabon) kepada para mitranya sebagai investor. Pembagian uang secara simbolis tersebut dilaksanakan di sekitar pabrik triplek berbahan kayu jabon, CV Baden Jaya, Jalan Raya Babakan, KM 16, Lebakjero, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, minggu (10/1).
 Wira Pradana mengatakan, pembagian uang ini merupakan hasil bisnis yang ditanam (dipercayakan kepadanya) lima tahun yang lalu. Bisnis yang digelutinya, tutur sarjana Teknologi Pertambangan Institut Teknik Bandung (ITB) tersebut, digagas pada 2011 silam. “Pelaksanaan penanamannya pada tahun 2012. Sekarang kita melakukan panen perdana di usia lima tahun. Alhamdulillah bagi yang berinvestasi 50 pohon mengasilan Rp 35 juta, yang 395 pohon menghasilkan Rp 350 juta. Sekarang kita berikan 50 persennya. Sedangkan 50 persennya lagi untuk belanja modal (investasi) lagi,” katanya.Ia juga menegaskan, bisnis tersebut bukan sekadar bisnis. Setidaknya memiliki dua keuntungan mulia dan sejahtera. Bisnis tersebut disebutkan mulia, lantaran kini Indonesia bahkan dunia telah mengalami kerusakan lingkungan. Dengan melakukan bisnis menanam pohon tersebut, tentunya menjadi salah satu kampanye gerakan amankan bumi.
 “Sampai saat ini, kita memiliki 300 member. Kita menargetkan penanaman 1 miliar pohon. Sekarang kita baru mencapai 1 juta pohon,” sebutnya.
 Pria kelahiran Malang 1981 yang tercatat sebagai salah satu tokoh sukses di buku profil top Indonesia itu juga sebelumnya berkarir di bidang IT. Dengan keahliannya itu, ia mengembangkan usahanya dengan mengkampanyekan gerakan amankan bumi dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya.
 “Semuanya kami jamin. Sebagai antisipasi terjadinya kebakaran hutan, kita juga menanaman pohon dengan ukuran yang sama di lokasi yang berbeda. Sehingga di waktu panen tiba, para investor tetap bisa menerima keuntungannya,” tandasnya.
 Wira juga menyebutkan, kini hasil panen perdananya itu sudah dikerjasamakan dengan perusahaan di Cina. Sehingga kayu-kayu yang dihasilkannya itu akan diekspor berupa bahan jadi.
 “Ada triplek, kayu lapis, kertas, pensil, lantai kayu, mainan kayu dan furniture. Kita juga akan melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Australia, Amerika dan Singapura. Jadi hasilnya kita ekspor. Tentunya para investor tidak usah khawatir, Indonesia memiliki lahan mati masih luas. Kita manfaatkan untuk kehidupan umat manusia sekaligus bernilai bisnis. Untuk sementara kita baru memiliki pabrik pengolahan kayu di Sukabumi. Nanti targetnya di tiap daerah ada,” bebernya.
  Bisnis sekaligus program kampanye selamatkan bumi tersebut juga diapresiasi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri. Menurutnya, bisnis tersebut harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Karena, program menanam pohon itu, selain bisnis juga bisa menyelamatkan bumi dari global warming.
 “Kita tentunya mengapresiasi program seperti ini. Selain bisnis juga ada tindakan mulia, tentunya untuk kelangsungan hidup seluruh makhluk,” imbuh Iyos.
 Kepala Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Sukabumi, M Azis menyambut baik program tersebut. Bahkan menurutnya, program itu harus bergulir di Sukabumi. Terlebih Kabupaten Sukabumi memiliki lahan yang luas dan masih didominasi lahan mati.
 “Program bisnis kemanusiaan ini harus kita dorong. Menanam satu pohon itu kan bisa membantu tiga orang untuk bernapas, apalagi yang ditanamnya jutaan pohon. Selain itu juga bernilai bisnis. Jadi tidak rugi berbisnis ini, hanya membutuhkan kesabaran. Dalam lima tahun bisa menghasilkan keuntungan berlipat,” sebutnya.
 Sementara itu, salah satu investor, Asep yang akrab disapa Juragan Tasik terlihat bergembira saat menerima uang hasil panen perdananya. Padahal, ia tak pernah pergi ke kebun untuk mengurus pohon-pohon yang ia berikan modal.
 “Modal saya dulu nekat menjual mobil. Dengan modal Rp 62 juta. Sekarang saya bisa menerima Rp 350 juta. Tapi diambil 50 persennya (Rp 175 juta) sedangkan 50 persennya lagi untuk berinvestasi lagi agar pohonnya lebih banyak. Mudah-mudahan keluarga kami bisa bahagia,” imbuhnya dengan semringah.(ryl)

Tidak ada komentar: