Menjanjikan, Perusahaan Sawit Bertambah

NUNUKAN - Sektor perkebunan kelapa sawit di daratan Kabupaten Nunukan benar-benar menjanjikan. Lihat saja jumlah perusahaan yang bergerak di bidang buah penghasil minyak ini sudah mencapai 20 perusahaan. Bahkan informasi terbaru, ada dua perusahaan lagi yang baru saja mengantongi izin lokasi.

Menurut sumber media ini, dua perusahaan tersebut yakni PT Kartika Nugraha Sakti dengan luas izin lokasi sekitar 10,675 hektare (ha) dan PT Manunggal Eka Prima dengan luas lahan sekitar 12,564 ha.

“Dua perusahaan ini sama-sama bergerak dibidang pengembangan perkebunan kelapa sawit. Lokasinya di Kecamatan Sembakung,” ungkap sumber kepada media ini kemarin (31/5).

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Nunukan Masniadi seolah membenarkan informasi tersebut. “Kemungkinan begitu. Nanti kita lihat datanya dulu,” jawabnya.

Dia mengatakan, 2012 lalu Bupati Nunukan memang ada mengeluarkan izin lokasi terhadap sejumlah perusahaan pada sektor perkebunan. Namun dia enggan menduga-duga jumlah maupun nama perusahaan di maksud.

“Hari Senin silakan ke kantor. Nanti kita lihat data perusahaan lama maupun yang baru mendapat izin lokasi. Yang jelas memang ada, tapi jumlah perusahaan baru itu saya kurang pasti,” imbuhnya.

Diakui Masniadi, sektor perkebunan kelapa sawit memang cukup berkembang di daratan Kabupaten Nunukan. Umumnya wilayah kerja atau lokasi perkebunan perusahaan-perusahaan tersebut berada di wilayah III seperti Kecamatan Simenggaris, Sebuku, Sembakung dan Lumbis.

Tak itu saja, dari sekitar 20 perusahaan pada sektor ini kata Masniadi, masing-masing memiliki luas lahan garapan yang berbeda maupun kapasitas pabrik.

“Datanya bisa dilihat dikantor nanti. Yang jelas kita punya data akurat mengenai luas lahan, banyaknya produksi dan data-data penting lainnya,” tutupnya.

Sejatinya, pengembangan sektor kelapa sawit tidak hanya menggeliat di wilayah III. Wilayah II seperti Sebatik pun sedang gencar-gencarnya mengembangkan kelapa sawit. Kepemilikan lahan juga tidak hanya didominasi kalangan perusahaan. Beberapa warga tempatan juga punya lokasi dengan luasan tertentu.

Namun yang masih menjadi kendala di daratan Sebatik saat ini adalah, belum ada pabrik yang bisa langsung mengolah hasil sawit masyarakat. Mau tidak mau, hasil sawit masyarakat lebih banyak di pasarkan ke negeri jiran Malaysia. http://kaltimpost.co.id/berita/detail/21556/menjanjikan-perusahaan-sawit-bertambah.html

Tidak ada komentar: